Friday 15 July 2016 0 comments

Bau Kematian

Terlihat sesak di jalan sana 
Mencari tambah aset negara
Terlihat sunyi di jalan sana
Semuanya 'mati' tanpa redha

Satu daerah dalam derhaka
Berpilin-pilin tali sengketa
Angkara nista entah mengapa
Berlingkar helah dan dusta

Pada kerajaan itu tunduk semuanya
Pada yang satu bagai terserah jiwa
Bahkan dikerah tenaga dan harta
Menjamah nyawa-nyawa tak berdosa

Terdiam jiran sebangsa kelu seribu bahasa
Tiada pernah bersuara
Bagaikan setuju semua bencana
Tak mampu berbuat apa-apa
Selain mengunci benar yang nyata

Lihat saja bangsa kita
Di arus perdana kian alpa
Petanda malapetaka
Membusuk kejian segenap jiwa
Menjadi barah antara tetangga

Teguh pohon kerana akarnya
Mana mungkin teguh akarnya tanpa baja
Ibarat marhaen kita 
Berlumba-lumba mencari binasa

Bukankah sejarah sudah mengajar kita?
Apatah lagi Yang Maha Esa
Tiadalah iman sempurna
Jika tak berkasih sesama manusia
Maka apa lagi yang kita punya? 

Usia dan masa
Itu yang kita punya
Setiap hari dan setiap ketika
Berputar-putar umpama roda
Mengitung amal si bertakwa
Menghitung dosa si celaka

Maka dengan itu 
Manusia lari berpusu-pusu
Berkejar-kejar akan sesuatu

Sedang bau itu 
Menyelinap masuk setiap penjuru
Merenggut iman dan nafsu
Memilih yang mana satu

Manusia itu tidak tahu
Kalaulah mereka tahu

 
;